Review : Hobbyboss 1/72 F-14D Super Tomcat

Hobbyboss 1/72 F-14D Super Tomcat

Unleashing Tomcat’s true potential

Anda mungkin masih ingat adegan klimaks di film Top Gun saat F-14A milik Maverick jatuh. F-14A ini jatuh karena kedua mesinnya mati akibat turbulensi udara dari Tomcat di depannya. Top Gun memang film fiksi, tapi skenario matinya mesin TF30 memang ada dan merupakan kekahawatiran terbesar pilot Tomcat. Lemahnya performa mesin TF30 sangat membatasi potensi airframe Tomcat. Kelemahan ini baru ditangani di versi selanjutnya, yaitu F-14B dan F-14D. Jika Top Gun difilmkan dengan F-14D, Tony Scott akan pusing memikirkan skenario jatuhnya Tomcat.


Apakah TF30 yang mentenangai F-14A adalah mesin yang jelek? Tidak juga. TF30 memang didisain untuk bomber/attacker, membuat F-111 menjadi salah satu interdictor strike terbaik di dunia. Akan tetapi TF30 memang tidak didisain untuk fighter. Throttle mesin ini harus diperlakukan dengan lembut, sementara dalam dogfight sering dibutuhkan penambahan atau pengurangan tenaga secara mendadak. Intake TF30 juga harus dipasok udara yang halus dan bersih, sesuatu yang cukup langka dalam manuver AoA tinggi yang wajar terjadi pada dogfight. Hal ini menyebabkan pilot Tomcat harus mencurahkan 50% perhatiannya untuk menjaga TF30 tidak mati, hanya tersisa 50% lagi untuk bertempur.

Solusi masalah ini ternyata cukup sederhana. Aslinya TF30 hanya mesin sementara untuk Tomcat, warisan dari proyek F-111B sebelumnya. Sejak awal airframe Tomcat didisain untuk menampung mesin yang lebih besar dan kuat. Konon kabarnya airframe Tomcat bahkan mampu menampung mesin supercruise F119 milik F-22 Raptor. Grumman menempuh jalur yang lebih murah, aman, cepat, dan sederhana, yaitu memasang sepasang mesin F110 yang  sudah terbukti handal di F-16. Tentu saja ada beberapa modifikasi agar F110 bisa dioperasikan dengan baik di lingkungan maritim. Tapi bisa dibilang tidak ada modifikasi besar yang perlu dilakukan terhadap airframe F-14. Perbedaan yang terlihat dari luar hanya bentuk nozzle saja yang menjadi seperti F-16. Tomcat bermesin F110 ini mendapat designasi baru yaitu F-14B yang kemudian mengalami beberapa improvement lagi menjadi F-14D.  

F110 membuka potensi airframe Tomcat. Dry thrust mesin ini jauh lebih besar dari TF30, konon kabarnya F-14B/D tidak perlu afterburner untuk take off dari kapal induk. F110 lebih efisien dan lebih mudah dimaintain dari TF30, menurunkan biaya operasional dan maintenance hour sekaligus menambah jangkauan terbang. Dan yang terpenting untuk fighter adalah throttle F110 bisa dimainkan dengan kasar. Tenaga bisa ditambah atau dikurangi dengan cepat sesuai kebutuhan saat dogfight. Selain itu F110 bisa menangani udara turbulen yang umum terjadi dalam manuver AoA tinggi tanpa terlalu rawan terkena compressor stall.

F-14A mengandalkan radar AWG-9 untuk mengunci pesawat lawan dari jarak sangat jauh dan mengarahkan beberapa rudal AIM-54 Phoenix ke sasaran. F-14D menggunakan radar APG-71 yang merupakan turunan dari AWG-9. Performa modul transmitter-receiver AWG-9 sudah bagus, tetap dipakai di APG-71. Prosesor analog AWG-9 diganti dengan sistem digital di APG-71. Sistem pengolahan sinyal digital membuat APG-71 menjadi radar yang cerdas. APG-71 mampu meredam ground clutter, membuat F-14D mampu beroperasi efektif di ketinggian rendah yang diperlukan dalam misi air-to-ground. APG-71 juga bisa dengan cerdas membedakan antara target sebenarnya dengan jamming, menjamin kompentensi F-14D dalam pertempuran elektronika modern. 

Walau APG-71 canggih, fighter yang hanya mengandalkan radar akan kesulitan dalam pertempuran modern. Masalahnya radar mendeteksi sasaran dengan memancarkan gelombang radio dan mengevaluasi pantulannya. Pancaran gelombang ini bisa dideteksi dari jarak yang lebih jauh dari jarak deteksi radar, membuka posisi fighter bagi musuh. Solusinya F-14D dilengkapi dengan sensor optik pasif dibawah hidung (chin pod). Ada dua sensor yang di grup di  chin pod ini, salah satunya adalah IRST (Infra Red Search and Tracking). Konon IRST ini sangat sensitif, bahkan bisa mendeteksi F-22 dari suhu body nya saja. Walaupun jangkauannya lebih pendek, sensor aktif tidak mengemisikan gelombang radio. F-14D bisa mendeteksi musuh dengan senyap.   

Sejak awal Grumman mendisain Tomcat sebagai pesawat multirole. Akan tetapi keterbatasan budget dan adanya pesawat air-to-ground yang bagus seperti A-4, A-6, dan A-7 membuat peran awal Tomcat dipersempit menjadi air-to-air saja. Pada F-14B/D peran air-to-ground dihidupkan kembali. Berbagai bom bisa dibawa dengan drag minimum di pylon fuselage yang biasa membawa Phoenix. Targeting pod sekelas LANTIRN bisa dibawa di wing glove pylon, meningkatkan akurasi serangan secara signifikan.

Walaupun potensi airframe Tomcat telah dimaksimalkan dengan F110, APG-71, dan berbagai improvement lain, umur fighter ini tidak panjang. Tomcat dinyatakan terlalu mahal untuk dioperasikan oleh para petinggi Amerika. Walau masih sangat layak terbang, fighter ini dipensiunkan dengan keputusan yang kontroversial.

Hobbyboss 1/72 F-14D Super Tomcat

Satu hal yang paling bagus dari kit ini adalah packaging nya. Hobbyboss mengemas setiap sprue dalam plastik pelindung tersendiri, mengurangi kemungkinan cacat akibat gesekan antar sprue. Beberapa part yang halus juga mendapat perlindungan ekstra dengan foam.
Hobbyboss 1/72 F-14D parts

Jumlah part di kit ini tidak terlalu besar. Hobbyboss mengandalkan molded on detail di kit ini. Panel line sudah beraliran recessed yang tajam dan konsisten. Kualitas cetakan Hobbyboss sudah cukup baik untuk menghasilkan part yang tajam.

Seperti biasa perakitan dimulai dari kokpit. Detil di area ini cukup sederhana. Detil instrument dan side panel disediakan dalam bentuk decal. Bentuk ejection seat juga cukup sederhana. Detil kokpit ini cukup bagus jika dibuat dalam pose canopy tertutup.

Hobbyboss 1/72 F-14D fuselage
Break down kit ini cukup mirip dengan kit 1/72 Tomcat lainnya. Front fuselage dibagi dua bagian kiri kanan. Sementara rear fuselage dibagi jadi dua bagian atas bawah. Sebelum menyatukan fuselage, Anda perlu melubangi beberapa titik di bawah fuselage jika ingin memasang rudal. Opsi ini sangat membantu jika anda ingin membuat F-14 dalam condisi clean.

Hobbyboss 1/72 F-14D wing
Sayap dipasang dengan synchronization gear, didisain agar bisa digerakkan setelah perakitan. Flaps dan slats dicetak menyatu dengan sayap. Memang seserhana, tapi mempermudah perakitan.
Hobbyboss 1/72 F-14D exhaust

Hobbyboss menyediakan exhaust F110 yang menjadi ciri khas F-14D dengan baik. Tersedia dua jenis exhaust, konvergen dan divergen.
Hobbyboss 1/72 F-14D phoenix missile
Kelebihan utama kit ini adalah persenjataannya. Hobbyboss menyediakan persenjataan air-to-air lengkap. Tersedia 4 buah AIM-54 Phoenix untuk dipasang dibawah fuselage. Wing glove station bisa dilengkapi dengan sepasang AIM-7 Sparrow dan AIM-9 Sidewinder. Hobbyboss juga menyediakan opsi untuk menempatkan AIM-54 Phoenix di wing glove station. Sepasang drop tank juga disediakan untuk dipasang dibawah intake. Semua rudal ini dicetak dengan detil yang tajam dan konsisten. Marking untuk rudal disediakan dalam bentuk decal.  

Hobbyboss menyediakan tiga pilihan marking. VF-2 USS Constellation low viz, VF-2 USS Constellation High Viz, dan VF-31 USS Theodore Roosevelt.

Overall Hobbyboss 1/72 F-14D ini memang bukan kit super detail. Part count kit yang tidak terlalu banyak memungkinkan Anda untuk membuat replika F-14D dengan cukup mudah dan cepat. Hasilnya memuaskan berkat detail external yang cukup tajam dan persenjataan yang lengkap.

Silahkan kunjungi toko kami www.rumahmokit.com untuk memiliki kit ini dengan mudah, Terimakasih.   

Review Hasegawa 1/72 F-14A bisa Anda baca disini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar